Labels

Sabtu, 13 September 2014

Berlatih Menjadi Dirigen (Pengetahuan Tentang Macam-macam Birama/Pola Gerakan Tangan/Teknik Aba-Aba)


Siapa yang tidak mengenal Erwin Gutawa. Seorang komponis dalam orkestra yang sangat terkenal. Dalam setiap pertunjukan musikalnya Erwin Gutawa terlihat sering memberi aba-aba kepada anggotanya. Nah orang yang memberi aba-aba atau yang memimpin pada sebuah pertunjukan musik dengan gerakan isyarat dinamakan dirigen
Apakah kita harus bisa menjadi seorang dirigen? Lalu apakah menjadi seorang dirigen itu susah?.
Menjadi seorang dirigen mungkin bukanlah suatu keharusan, namun pengetahuan akan teknik dan aba-aba(birama/ketukan) sangatlah penting. Biasanya di dalam upacara atau pada saat pertemuan kedinasan tidak jarang sebagai pembuka menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Apabila kita sebagai peserta dalam acara tersebut sebaiknya kita menguasai atau paling tidak mengetahui teknik dasar aba-aba/birama yang dilakukan oleh dirigen. Hal tersebut dimaksudkan agar pada saat kita menyanyi di dalam paduan suara sesuai dengan ketukan yang diperagakan oleh dirigen. Pastinya malu kan jika kita kok tiba-tiba mendahului ketukan dan bernyanyi sendirian? Makanya kita harus belajar agar dalam menyanyi kita bisa selaras dengan tempo yang semestinya. Jadi tidah ada salahnya dong jika kita belajar menjadi seorang dirigen? :-)
Sebelumnya untuk menjadi seorang dirigen harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Seorang Dirigen harus Berwibawa
Seorang dirigen harus mempunyai wibawa yang memadai, karena dia harus memimpin sekian puluh orang yang harus taat kepada aturan-aturan (baik teknis maupun naskah lagu) Sebagai seorang pemimpin dia harus mampu memberi sugesti dan motivasi kepada anggota kelompok yang dipimpinnya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

b. Seorang Dirigen harus Musikal
Seorang dirigen harus mempunyai bakat musik yang memadai misalnya : mempunyai kepekaan untuk merasakan Picth yang kurang pas/kurang tepat.Segera tahu faktor-faktor kesulitan pada sebuah lagu /karya musik dan dapat memberikan jalan keluar yang tepat.

c. Seorang Dirigen Mempunyai Pengetahuan Musik
Seorang dirigen harus mempunyai pengetahuan musik yang baik misalnya secara teknis tentang teori musik (akord-akord, bentuk-bentuk, musik, orkestrasi dll.) bahkan tidak jarang seseorang komponis juga merangkap sebagai seorang dirigen. Dengan pengetahuan musik yang lengkap tadi diharapkan dalam menyajikan suatu karya musik tidak mengalami salah penafsiran.

d. Seorang Dirigen harus Mempunyai Imajinasi
Seorang dirigen dengan kemampuan imajinasi yang baik harus bisa mengungkapkan / mengekspresikan pesan-pesan yang ada pada catatan musik/partitur tersebut menjadi sajian musik yang bisa dimengerti penontonnya.

e. Seorang Dirigen harus Sehat
Seorang dirigen yang menjadi tumpuan dari sekian banyak anggota kelompok yang dipimpinnya. Dalam memimpin suatu pertunjukan musik atau koor, Ia akan berdiri terus menerus dan akan melakukan berbagai gerakan tangan. Dan pandangannya harus merata ke semua pemain musik atau paduan suara.

f. Seorang Dirigen harus tampak simpatik
Seorang dirigen hendaknya berpakaian rapi dan penampilannya meyakinkan.Karena semua pemain musik atau peserta koor, bahkan penonton akan selalu memandangnya.

Erwin Gutawa


Tongkat Dirigen
Seorang dirigen dalam memimpin paduan suara biasanya menggunakan tongkat atau bisa juga dengan tangan kosong. Tongkat tersebut dinamakan baton, dengan panjang sekitar 50-60 cm dan biasanya berwarna putih. Penggunaan baton hanya pada pertunjukan orkestra atau paduan suara yang anggotanya cukup banyak.

Teknik Mendirigen
Penampilan seorang dirigen dalam memimpin paduan suara atau kelompok ensambel lainnya harus jelas, tegas dan dapat dilihat oleh semua anggota kelompok yang dipimpinnya. Cara-cara seseorang dirigen dalam memimpin adalah sebagai berikut
a. Posisi Berdiri
Badan lurus posisi salah satu kaki sedikit maju. Kedua tangan kira-kira di depan dada dengan posisi siku disamping kiri badan. Posisi tangan kanan boleh sejajar dengan tangan kiri atau sedikit lebih tinggi.
b. Gerak Tangan
Pembagian tugas tangan kanan adalah memberi tempo, sedang tangan kiri memberikan dinamika. Pada hitungan pertama musik, gerakan tangan selalu mengarah ke bawah (jatuh), sedangkan hitungan terakhir selalu mengarah ke atas.
c. Aba-aba
dalam memberi aba-aba kita harus mengetahui tanda metrum lagu tersebut. Berikut ini pola gerakan tangan saat memberi aba-aba sesuai dengan tanda metrum.

Pola Gerakan Tangan atau Aba-aba
Aba-aba dalam dirigen menyesuaikan dengan ketukan pada lagu yang akan dimainkan. Seperti yang paling umum pada lagu-lagu kebangsaan biasanya adalah birama 2/4, 3/4, 4/4, 6/8, dst.

Pola gerakan birama 2/4
Pola gerakan birama 3/4
Pola gerakan birama 4/4
Pola gerakan birama 6/8
Sekian dahulu semoga bermanfaat.